Kamis, 20 Desember 2012

Mitos dan Fakta Seputar Pemberian ASI (Air Susu Ibu) disertai TIPS


1.                                 Mitos :
       Memberikan ASI mengendurkan payudara
                                     Fakta : 
ASI    Melahirkan dan menyusui memang membuat ukuran payudara semakin berkembang seiring dengan usia   kehamilan dan menyusui. Membesarnya payudara membuat massanya bertambah. Akibatnya, tarikan            kebawah semakin kuat.
                                     Tips :
       Ada beberapa cara agar payudara kembali kencang, yaitu :
  • Olah raga rutin focus pada pengencangan otot dada.
  • Oleskan pelembab tanpa pewangi atau minyak zaitun serta lakukan pemijatan dengan gerakan lembut. Bersihkan juga daerah sekitar putting dengan kapas yang dibasahi dengan air hangat.
  • Gunakan bra yang sesuai
  • Payudara juga membutuhkan nutrisi sama hlnya dengan ubuh. Karena itu konsumsilah makanan yang seimbang dengan jumlah kalori yang cukup, sehingga berat badan anda ideal sesuai harapan. Berat badan ideal otomatis akan mempengaruhi bentuk tubuh secara alami, termasuk payudara
2.                                  Mitos :
       Makan yang banyak akan menghasilkan ASI banyak
                                      Fakta :
       Makan yang banyak belum tentu produksi ASI akan banyak. Tergantung dari mana makanan yang kita makan
                                        Tips :
            Pada prinsipnya untuk menu sehari – hari ibu menyusui bisa berpegang pada pediman 4 sehat 5   sempurna dan seimbang, karena beberapa zat gizi mempunyai sifat saling mempengaruhi yang menguntungkan atau merugikan. Maka sebaiknya dalam menyusun menu menggunakan aneka bahan makanan. Ibu menyusui dapat makan apa saja, tak ada pantangan. Tapi merokok, minuman beralkohol, kopi dan the sebaiknya tidak disajikan karena kedua bahan tersebut berpengaruh negative pada peresapan zat besi. Ibu menyusui umumnya makan 6 kali sehari sesuai dengan frekuensi menyusui si bayi, karena habis menyusui merasa lapar. Selain cukup makan, dianjurkan pula banyak minum minuman berkhasiat yang dapat mempengaruhi produksi ASI. Misalnya sayur dengan banyak kuah seperti sayur asem daun lembayung dan kacang – kacangan, jus buah, kacang hijau, bubur kacang hijau, sup kacang merah, susu fullcream atau nonfat/susu skim, susu kedelai, minuman tradisional seperti beras kencur, asem kunyit.

3.              Mitos :
       Anak minum ASI sulit gemuk
                 Fakta :
Tidak benar bila anak yang diberi ASI sulit gemuk, namun yang benar adalah ASI tidak akan membuat anak obesitas atau kelebihan berat badan. Ada beberapa perbedaan antar bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi susu formula. Pada awalnya bayi yang diberi ASI akan bertambah banyak kenaikan berat badannya pada 4 – 6 bulan relatif sama. Setelah 6 bulan tampak lebih ringan beratnya. Tetapi anak yang diberi ASI lebih jarang sakit, IQ dan EQ-nya juga tinggi.

4.               Mitos :
       Pompa ASI terus menerus membuat ASI habis
                  Fakta :
         ASI yang diperah dengan pompa sebenarnya tak direkomendasikan atau tak dianjurkan diberikan pada bayi. Hal ini bukan karena membuat ASI habis, tetapi lebih karena banyak pompa ASI di pasaran yang tidak memenuh standar. Bahan karet yang trdapat di bagian belakang pompa yang terbentuk seperti bohlam ternyata tak bisa disterilkan. Bahkan bisa menjadi media yang menyalurkan mikroba. Lantaran itu, ASI hasil pompa dianjurkan hanya sebatas untuk mengatasi pembengkakan payudara. Memang ada pula pompa ASI yang memenuhi standar, seperti pompa elektrik dan pompa berbentuk piston. Namun harganya terbilang mahal. Jadi, yang dianjurkan tetaplah tehnik memerah dngan tangan. Selain mudah, tak merepotkan serta tak perlu mengeluarkan uang untuk membeli peralatan. Modalnya cuma satu, ketrampilan ibu memerah ASI secara tepat.
                            Tips :
         Secara prinsip, payudara terdiri atas tiga unsur utama, yaitu “pabrik”, ”saluran”, dan “gudang” ASI (di daerah warna coklat atau aerola). Ketiganya ibarat bejana berhubungan. Agar produksi terus berjalan, ASI di gudang harus habis terlebih dahulu. Bila gudang kosong, barulah pabrik akan mengisinya kembali dan seterusnya. Pendek kata, ASI di gudang harus selalu dihabiskan supaya proses produksi terus berjalan. Saat memerah ASI, prosesnya hampir sama seperti mengeluarkan pasta gigi. Bila hanya menekan ujung pasta gigi, tentu pastanya tak akan keluar. Jadi, bagian yang agak belakanglah yang harus ditekan. Bila ASI tak keluar banyak, kemungkinan tehnik yang dilakukan salah. Bila tehniknya sudah benar, lama – kelamaan memerah ASI menjadi aktifitas yang tidak sulit. Kunci memerah ASI dengan tangan adalah menemukan posisi  jari – jari yang tepat. Lakukan latihan sampai menemukan posisi atau tempat yang tepat. Menggabungkan pemerahan ASI dengan tangan dan pengurutan payudara merupakan cara memerah ASI yang efektif.

Sumber : Toddie


Ditulis Oleh : Unknown // 08.10
Kategori:

0 comment:

Posting Komentar